
Volume kandil: cara kerja dan menggunakannya
Dari berbagai jenis grafik, grafik candlestick (kandil) adalah jenis yang paling populer dan efektif yang memungkinkan para pedagang menafsirkan harga dan emosi para pelaku pasar. Jika Anda mengetahui cara menganalisis grafik kandil, Anda meningkatkan peluang keberhasilan perdagangan.
Jika Anda meragukan kebenarannya, lihatlah Edson Gould, peramal yang paling akurat dengan rekam jejak terpanjang. Dia menggunakan grafik, psikologi pasar, dan beberapa indikator untuk memprediksi arah pasar saham. Dia bisa meramalkan bahwa Dow Jones akan naik 400 poin dalam 20 tahun di pasar bullish, akan mencapai 1.040 pada tahun 1973, dan akan mencapai 3.000 poin. Prediksi terakhir menjadi kenyataan pada tahun 1991, setelah 4 tahun Mr. Gould meninggal.
Grafik kandil dapat digunakan untuk berbagai aset, termasuk saham, mata uang, derivatif, komoditas, dll. Kandil banyak digunakan dalam kombinasi dengan indikator volume untuk analisis teknis yang lebih komprehensif. Oleh karena itu, jenis grafik kandil volume dikembangkan. Teruslah membaca untuk mengetahui perbedaan antara kandil tradisional dan kandil volume.
Latar belakang kandil
Pada abad ke-18, seorang pengusaha dan pedagang beras bernama, Munehisa Homma, menyadari bahwa emosi pedagang mempengaruhi harga beras. Ia menemukan konsep kandil yang akan mencerminkan emosi tersebut dan dampaknya.
Artikel terbaik ada di kotak masuk Anda
Berlangganan dan dapatkan info-info penting tentang trading setiap minggu
Berlangganan
Bagus! Cek email Anda
Kami telah mengirim email untuk mengonfirmasi langganan
Terjadi kesalahan
Muat ulang halaman. Jika tetap sama, coba lagi nanti
Volume kandil vs. Japanese kandil
Kandil biasa melibatkan data pada harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan, seperti halnya volume kandil.
Kandil terdiri dari tubuh yang menunjukkan perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan. Bayangan di atas dan di bawah tubuh digunakan untuk menampilkan harga tertinggi (bayangan atas) dan terendah (bayangan bawah) dalam periode tertentu (periode jangka waktu).
Warna dan komposisi tubuh dan bayangan nyata mencerminkan momentum dan arah harga aset. Warna yang paling umum untuk lilin bullish adalah putih dan hijau, sedangkan lilin bearish biasanya berwarna hitam atau merah.
Perbedaan antara kandil tradisional dan kandil volume adalah bahwa kandil volume memiliki informasi mengenai volume pasar yang diwakili dalam lebar lilin.
Penerapan lilin volume
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa ukuran lebar menentukan tingkat volume. Jika badan kandil lebar, volumenya tinggi. Jika badannya sempit, volumenya rendah.
1. Volatilitas harga
Cara pertama dan paling sederhana untuk menggunakan volume kandil adalah untuk menentukan apakah pasar sangat volatil.
Jika kandil sempit untuk periode tertentu, itu adalah sinyal bahwa pedagang menunjukkan minat yang rendah pada suatu aset. Dengan demikian, harga cukup stabil, dan Anda dapat menggunakan periode ini untuk memasuki pasar.
Ketika ada beberapa lilin dengan tubuh yang lebar, itu mungkin pertanda bahwa pedagang tertarik pada suatu aset. Warna lilin akan menunjukkan kepada Anda apakah pembeli atau penjual menang di pasar. Anda dapat menggunakan periode ini untuk memasuki pasar dan berdagang dalam arah tren.
2. Tren perdagangan
Volume lilin dapat membantu Anda memutuskan apakah Anda harus mempertahankan perdagangan.
Jika Anda berdagang dalam tren yang solid, kandil diharapkan memiliki warna yang sama dan lebar. Jika lilin dengan warna lain muncul dalam tren, Anda harus menganalisis seberapa lebarnya. Jika tebal, tidak ada gunanya khawatir. Anda dapat menjaga perdagangan agar tetap terbuka untuk menerima lebih banyak hadiah. Pada saat yang sama, jika Anda melihat lilin yang lebar, inilah saatnya untuk menutup perdagangan Anda dan keluar dari pasar karena tren mungkin akan segera berbalik.
3. Kelanjutan tren
Kandil volume bisa sangat membantu ketika memasuki pola kelanjutan dan perdagangan dalam tren yang solid. Dalam tren yang kuat, kemunduran adalah hal yang biasa. Jika Anda melihat bahwa harga bergerak dalam satu arah untuk jangka waktu tertentu dan terjadi pembalikan harga, Anda harus mengevaluasi kondisi pasar.
Jika ada pola kelanjutan pada grafik, misalnya, naik / turun tiga metode, Anda dapat membuka perdagangan dalam tren. Bayangkan ada tren bullish yang kuat dan formasi pola tiga metode naik. Anda harus menempatkan order stop-loss sedikit di bawah lilin ketiga dari pola tersebut dan membuka posisi beli dengan target take-profit di level tertinggi baru-baru ini. Strategi ini bekerja untuk jangka waktu yang kecil.
4. Breakout
Volume kandil dapat membantu pedagang yang lebih memilih strategi perdagangan breakout. Kelemahan utama dari strategi breakout adalah adanya risiko tinggi terjadinya fakeout (harga berbalik kembali).
Saat menerapkan volume kandil, Anda harus memeriksa apakah lilin setelah lilin breakout lebar dan bergerak melampaui lilin breakout yang bertanda bahwa harga akan terus bergerak ke arah breakout. Jika lilin sempit dan tidak bisa bergerak lebih jauh, ada risiko pembalikan atau koreksi harga.
Kesimpulan
Kandil mencakup semua informasi penting yang dibutuhkan pedagang untuk menganalisis apakah pasar menawarkan peluang yang baik untuk perdagangan. Jika Anda mengetahui cara menganalisis kandil maka Anda akan mendapatkan informasi mengenai tingkat minat terhadap aset pada periode tertentu, serta siapa yang mengendalikan pasar (bulls atau bears).